Total Quality Management (TQM) dimulai pada tahun
1980 – an, era ini menekankan pada manajemen strategis. TQM
merupakan suatu sistem yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk
meningkatkan secara berkesinambungan kepuasan pelanggan pada titik penekanan
biaya agar sama dengan biaya yang sesungguhnya untuk menghasilkan dan
memberikan pelayanan. TQM juga sebuah upaya untuk mencapai keunggulan
kompetitif serta mengutamakan kebutuhan pasar dan konsumen yang dilakukan oleh
setiap orang dalam organisasi yang kuat
dari pimpinan.
Total Quality yang berarti komitmen dan pendekatan yang digunakan secara terus menerus untuk meningkatkan setiap proses pada setiap bagian organisasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi bahkan melampui harapan dari customer(pelanggan).
Tujuan diterapkan TQM perlu adanya perubahan budaya serta komitmen dari seluruh jajaran mulai pimpinan puncak sampai level terbawah. Agar TQM dapat berkelanjutan maka organisasi harus didukung oleh budaya yang mendukung yang menekankan pada kerja kelompok, pemberdayaan dan partisipasi karyawan, peningkatan terus menerus fokus pada pelanggan serta kepemimpinan yang tepat. Prinsip TQM secara keseluruhan proses produk maka titik beratnya pada penanganan kualitas pada seluruh aspek organisasi .
Total Quality yang berarti komitmen dan pendekatan yang digunakan secara terus menerus untuk meningkatkan setiap proses pada setiap bagian organisasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi bahkan melampui harapan dari customer(pelanggan).
Tujuan diterapkan TQM perlu adanya perubahan budaya serta komitmen dari seluruh jajaran mulai pimpinan puncak sampai level terbawah. Agar TQM dapat berkelanjutan maka organisasi harus didukung oleh budaya yang mendukung yang menekankan pada kerja kelompok, pemberdayaan dan partisipasi karyawan, peningkatan terus menerus fokus pada pelanggan serta kepemimpinan yang tepat. Prinsip TQM secara keseluruhan proses produk maka titik beratnya pada penanganan kualitas pada seluruh aspek organisasi .
Ada enam konsep program TQM yang
efektif, yaitu:
a. Perbaikan Berkesinambungan
TQM
membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup
orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah
setiap aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah
kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.
b. Six Sigma
Six
sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan
menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu
suatu strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total, dan sekumpulan
perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram
alir, histogram, dan statistical process control) untuk memperoleh dan
mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.
4
c. Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan
pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi.
Ada beberapa cara untuk memberdayakan
pekerja:
1.
Membina jaringan komunikasi yang
melibatkan pekerja
2.
Membentuk para pekerja yang
bersikap terbuka dan mendukung
3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer kepada
para pekerja di bagian produksi
4. Membangun organisasi yang memiliki moral yang
tinggi
5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai
tim-tim
d. Benchmarking
Benchmarking
merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan kinerja terbaik dari
suatu proses atau aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk,
jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau
aktivitas proses.
Langkah menetapkan benchmark
antara lain:
1. Menetapkan apa yang akan dijadikan
benchmark
2. Membentuk tim benchmark
3. Mengidentifikasi
mitra-mitra benchmark
4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi
benchmark
5.
Mengambil tindakan untuk menyamai atau
melebihi benchmark.
e. Just in Time
Konsep
Just In Time diadakan untuk perbaikan
berkesinambungan dan penyelesaikan masalah. Dalam konsep tersebut, barang diproduksi dan diantarkan saat mereka
dibutuhkan (saat ada permintaan).
Just In Time berkaitan dengan
kualitas dalam beberapa hal:
1.
Just In Time memangkas biaya
kualitas
2.
Just In Time meningkatkan kualitas
Kualitas
yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT yang
lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah melindungi
kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat
diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapat
mengurangi semua biaya yang terkait pada persediaaan.
f. Konsep Taguchi
Genichi
Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan
proses, yaitu:
Ketangguhan kualitas
Produk
berkualitas tangguh adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam dan
konsisten dalam segala kondisi yang kurang baik dan bukan menghilangkan
penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih
murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi
produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses
tidak akan mengganggu kualitas produk.
Fungsi kerugian kualitas(quality loss
function)
Quality
loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas
rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk
semakin jauh dengan keinginan pelanggan.
Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya
garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan dan biaya-biaya yang
dianggap sebagai biaya bagi masyarakat.
Kualitas
berorientasi sasaran (target oriented quality)
Kualitas
berorientasi sasaran merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk
membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.
No comments:
Post a Comment