ISTIMEWA: Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku

Wednesday, 1 October 2014

Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku

BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANYA DENGAN BAIK DAN BENAR

            Standar kompetensi bab ini adalah afektif dan kognitif serta psikomotorik bahasa Indonesia baku dan pemakaianya dengan baik dan benar. Standar kompetensi ini didukung oleh kompetensi dasar menjelaskan ;
·         Pengertian bahasa
·         Pengertian bahasa baku dan nonbaku
·         Empat fungsi bahasa Indonesia baku
·         Empat konteks pemakaian bahsa baku
·         Pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar
  
Dalam bab ini dibahas :
·  1. Pengertian bahasa baku
·  2. Pengertian bahasa nonbaku
·  3. Pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku
·  4.Tumbuhnya bahasa Indonesia baku
·  5. Fungsi bahasa Indonesia baku
·  6. Konteks pemakaian bahasa Indonesia baku
·  7.Pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar
Jadi, disini akan dijelaskan satu per satu dari topik-topik yang telah disebutkan diatas,yaitu :

11.    Pengertian Bahasa Baku
Kenyataan menunjukan bahwa masih banyak orang yang menyamakan pengertian bahsa bakudengan bahsa yang baik dan benar. Bahasa yang dipergunakan dalam situasi tidak resmi pun dianggap sebagai bahsa baku. Makna baku sendiri tanpaknya tidak dipahami secara benar, apalagi makna bahasa baku.
Jadi, bahsa baku ialah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, belum cukup memahami konsep yang sesungguhnya. Istilah bahsa baku dalam bahsa Indonesia atau standard language dalam bahasa Inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistic pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada tahun 1926. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930, Havranek dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat luas (Garvin,1967 dalam Purba,1996:52).
Di dalam Dictionary Languange and Linguistics, Hartman dan Strok berpengertian bahwa bahasa baku adalah ragam bahsa yang secara social lebih digandrungi dan sering didasarkan bahasa orang-orang yang bverpendidikan di dalam atau disekitar pusat kebudayaan atau suatu masyarakat bahasa (1971 : 218) .
Di dalam bahasa dan saatra Gamita pendidikan, Yus Rusyana berpengertian bahwa bahasa baku atau bahasa sandar adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan jadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas (1984 : 104).
Di dalam Sosiolongiustics A Critical Survey Of Theory and Aplication, Dittmar berpengertian bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa dari suatu masyarakat bahasa yang disahkan sebagai norma keharusan bagi pergaulan social atas dasar kepentingan dari pihak-pihak dominan di dalam masyarakat itu.
Di dalam Logman Dictionary Of Applied Linguistics, Richard, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang berstatus tinggi di dalam suatu masyarakat atau bangsa dan biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan didslsm berbicara dan mmenulis.
Di dalam Bahasa dan Sastra dalam Gamitman Pendidikan, Yus Rusyana berpengertian bahwa bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas.
Di dalam Tata Bahasa Rajukan Bahasa Indonesia Untuk Tingkat Pendidikan Menengah, Groys Keraf berpengertian bahwa bahasa baku adalah bentuk bahasa yang ynag telah dikodifikasikan atau ditetapkan , dterima atau difungsikan sebagai model oleh masyarakat secara luas.
istilah kodifikasi adalah terjemahan dari “codification” bahasa Inggris. Kodifikasi diartikan sebagai hal memberlakukan suatu kode atau aturan unttuk dijadikan norma didalam berbahasa.

22.  Pengertian Bahasa Nonbaku
Istilah bahasa nonbaku ini terjemahan dari “non standard languange”. Istilah bahasa non standar ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa nonstandard”, ragam takbaku”, “bahasa tidak baku”, dan “ragam nonstandard”.
Richards, Jhon dan Heidi berpengertian bahwa bahasa nonstandard adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tataa bahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa.
Crystal berpengertian bahwa bahasa nonbaku adalah bentuk-bentuk bahasa yang tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai nonbaku.
Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandard atau bahasa tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi.
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahsa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang tdak biasa dipakai oleh mereka yang tidak berpendidikan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, jelas bahasa nonstandard adalah ragam bahasa yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan dilingkungan tidak resmi.
33.      Tumbuhnya Bahasa Indonesia Baku
Ketika bahasa Indonsia diterima dan dirsmikan sbagai bahasa persatuan dan bahasa . negara Republik Indonesia tidak ada yang meramalkan bahwa akan tumbuh keanekaragaman dalam bahasa itu. Demikian juga, tidak ada yang memikirkan bahwa Indonesia itu akan mempunyai dialek dan ragam bahasa. Tidak ada yang menyangka kecuali beberapa pakar yang memiliki alas an sosiolinguistik bahwa bahasa Indonesia seragam  hanyalah semboyan kosong. Suatu kenyataan yang wajar bahwa dalam pertumbuhan bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi bahasa seperti halnya bahasa manusia lainya di dunia ini. Variasi – variasi yang ada dalam bahasa Indonsia karena kehidupan pemakaianya semakin lama semakin kompleks.
Keanekaragaman bahasa Indonesia itu tumbuh secara wajar sebab telah terjadi diversifikasi fungsi. Bila semula bahasa Imdonesia hanya berfungsi terbatas, maka kemudian fungsi itu semakin banyak dan semakin ruwet. Tetapi, karena bahasa Indonesia harus tetap menjadi alat komunikasi yang efisien, maka timbullah proses lain yang disebut proses sentripetal berupa penataan secara alamiah berbagai dialek atau ragam bahasa itu sesuai dngan fungsinya yang baru.
  
44.      Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku mempunyai 4 fungsi,yaitu :
1)      Pemersatu
Bahasa Indonesia baku memprsatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu.
2)      Penanda kepribadian
Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakanya dengan bahasa-bahsasa lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia baku.
3)      Penambah wibawa
-Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan uasaha mencapai kesederajatan denganperadaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku.
4)      Kerangka acuan
Norma atau kaidah bahasa Indonesia itu menjadi tolak ukur pemakaian bahasa Indonesia baku secara benar.

  
55.      Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai dalam beberapa konteks. Pertama , dalam komunikasi resmi, yaitu dalam surat menyurat resmi atau dinas, pengumuman – pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi. Kedua , dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karangan ilmiah berupa makalah,skripsi,tesis,disertasi, dan laporan hasil penelitian. Ketiga , dalam pembicaraan didepan umum, yaitu khotbah,ceramah dan kuliah. Kempat, dalam pembicaran dengan orang yang dihornati, yaitu atasan dengan bawahan dikantor.
6
66.      Ciri-Ciri Bahasa Indonesia
              Ciri-ciri Bahasa indonesi Baku dab Bahasa indonsia Nonbaku telah dibuat olh pakar bahasa dan pngajaran bahasa Indonesia.merka itu antara lain Harimurti Kridaklasana, Anton M. Moeleiono, dan suwito.Ciri-ciri bahasa indonsia nonbaku iti di brikan dibawah ini setelah merangkum ciri-ciri yang di tentukan atau yang tlah dibuat oleh para pakar tersebut.
        Ciri-ciri bahasa Bahasa indonsia Baku sbagai berikut .
(1)    Pelafalan sebagai bagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang relative bebas dari atau sedikit di warnai bahasa daerah atau dialek.
Misalnya : Kata/keterampilan/diucapkan/keterampilan/.
(2)   Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagi bagian morfologi Bahasa Indonesia baku ditulis atau ucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya: Banjir menyerang kampong yang banyak penduduknya itu.Kuliah sudah berjalan dengan baik.
(3)   Konjungsi sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapapun, karena  semuanya dianggapnya penipu.
(4)   Partikel –kah, -lah dan –pun sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku dan ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : Bacalah buku itu sampai selasai!
(5)   Kata atau kata depan sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku dan ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : Saya bertemu dengan adiknya kemarin.
(6)   Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku dan ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam kalimat.
Misalnya : Orang-orang itu mesti diawasi setiap saat.
(7)   Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : Saya-anda bisa bekerja sama di dalam pekerjaan ini.
(8)   Pola kelompok kata kerja + agen +kata kerja sebagai bagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : Surat anda sudah say abaca.
(9)   Konstruksi atau bentuk sintesis sebagai bagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : saudaranya
Dikomentari.
(10)           Fungsi gramatikal (subyek, predikat, objek) sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : kepala kantor pergi keluar negeri.
(11)           Struktur kalimat baik tunggal maupun majemuk ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap sebagai bagian kalimat bahasa Indonesia baku di dalam kalimat.
Misalnya : mereka sedang mengikuti perkuliahan metrology industry.
(12)           Kosakata sebagai bahagian semantic bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya :mengapa,tetapi,dan lain-lain.
(13)           Ejaan resmi sebagai bagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap baik kata, kalimat, maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
(14)           Peristilahan baku sebagai bagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai dengan pedoman peristilahan penulisan istilah yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui pusat pembinaan dan pengembangan bahasa.

77.      Pemakaian bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar
Kita sering mendengar dan membaca semboyan “ Pergunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar”. Makna semboyan itu sering pula diartikan bahwa kita harus berbahasa baku atau kita harus menghindarkan pemakaian nonbaku.
Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar adalah pemakaian bahas yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia baku. Pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai   dengan fungsi pemakaian dan ciri bahasa Indonesia non baku.

Harimurti Kridaklaksana memperjelas bahwa adanya bahasa baku standard dan bahasa nonbaku bukan berarti bahwa bahasa baku atau bahasa standar lebih baik, lebih benar, atau lebih betul daripada bahasa nonbaku. Tetapi , kita memakai bahasa secara benar dan baik bila kita menggunakan bahasa baku dan nonbaku sesuai dengan fungsinya.

No comments:

Post a Comment