1.Mekanisme
Utama dari Kran
Semua kran dilengkapi dengan ggi
penangkat (hoisting gear). Disamping itu juga tergantug kepada pemakaian dan
perancangan crane dilengkapi pula dengan mekanisme : luffing, slewing
(pemutar), dan travelling (pejalan).
Mekanisme dari pesawat angkat
tersebut dilengkapi dengan :
Ø
Elektro
motor
Ø
Gigi
reduksi rem (brake reduction gear)
Ø
Tromol
tali baja
Ø
Sistem
puli
Ø
Kait
atau perlengkapan penghandel lainnya
Mekanisme
penggerak terdiri dari:
Ø
Elektro
motor, atau motor penggerak lainnya
Ø
System
transmisi
Ø
Rem
dan pola penggerak
Tergantung
pada rancangan kran tollu bergerak diatas rel yang terletak diatas jembatan
kran atau diatas boom. Trolley dapat juga digerakkan oleh alat dari gaya gerak
tali(means of rope power drive) seperti terlihat dalam gambar termasuk winch
(Lir) , tali dan sebuah system puli.
Mekanismme
lufting terdiri dari :
Ø
Lir
(Winch) yang mendukuung lengan
Ø
Lengan
(boom)
Ø
Peralatn
tali dan system puli
Bila
drum Lir bergerak maka kedudukan boom berubah. Gigi pemutar (slewing gear) yang
dirancang dengan gigi miring (worm gear) gigi lurus sebagaipenggerak atau
dengan penggerak tali. Dalam persoalan terdahulu tali meninggalkan drum Lir.
Tergulung dalam roda alur (grooved rim) dari turntable dan memutarnya dalam
arah tertentu.
2.perhitungan
Gaya-Gaya pada Penjungkat (Luffing)
Bagian dari mekanisme kran yang
terdiri dari:
·
System
pengangkat dengan kapasitas angkat Q kg
·
System
penjungkat (luffing)
·
Penopang
(sturt)
·
Drum
penggulung
Beban
Q bekerja sejauh R (radius kerja) dari tumpuan gelincir(pivot). Reaksi mendatar
dari system penjungkat Rʜ bekerja sejauh H dari tumpuan gelincir.
Bila
penopang membuat sudut θ terhadap bidang rata, maka pada puncak penopang
bekerja gaya sebesar:
Q
cos θ
Maka
moment yang bekerja pada tumpuan gelincir adalah:
M
= Q.L COSθ = Rʜ . H = Q.R ………….6.1
Jadi:
Rʜ =
COS θ =
…………………….6.1a
Beban
penjungkat (w) dapat ditentukan sebagai berikut :
W =
………………….6.2
Atau
:
W =
COS θ
………6.2a
Bila penderekan dimulai , maka akan
terjadi friksi dan kerugian-kerugian yang dapat ditentukan sebagaimana
diperoleh dari harga-harga diatas. Gaya – gaya yang menahan penderekan dan yang
harus diatasi adalah sama seperti untuk beban system pengangkat tetapi tentu
saja gaya-gaya yang analog pada penderekan.
Beban total (overhaul weight) yang
diperhitungkan untuk system pengangkat akan sering dipadukan sebaik mungkin
untuk system penderekan dan itu merupakan persoalan geometri. Bila tinggi
terhadap tumpuan gelincir atas Derek H
lebih kecil dari panjang penopang (strut)
L, penderekan tidak akan mengganggu. Problema terjadi bila H bertambah , yaitu
begitu H bertambahn maka gaya pada tali Derek yaitu dari beban dan dari system
beban berkurang.
Para perancang pengangkat harus
menentukan apakah lebih menguntungkan pada pertambahan H untuk mendapatkan
suatu system pendrekan ringan (untuk kerusakan system pengangkat) atau dalam
pilihan sebaliknya.
Bila cakra pembalik pertama pada penjungkat menderita gaya S maka keadaan
keseimbangan mesti statis,oleh sebab itu:
Maka
: W=S(1 -
+
+…………+
Atau
: W = S
Jadi
: S= W
Dalam
hal ini sudut terhadap ckara pembalik (deflector sheave) yang terlukis dengan
tali Derek, diabaikan ,ε adalah faktor bila
friksi dari cakra diperhitungkan dan Z adalah jumlah tali pendukung
penopang (suspensi). Dengan menambahkan
kerugian gesekan pada cakra pembalik maka didapat gaya P yaitu gaya pada
drum yang diperlukan untuk penjungkatan naik ,jadi:
P =
. S…………………………………………..6.3
Masukan
rumus S diatas pada rumus 6.3, maka :
P = W.
………………………………6.3a
Masukan
rumus 6.2a pada rumus 6.3a,maka:
P =
COS θ………6.3b
Pada
penjungkatan turun (luffing out):
W
= S(1+
+……………………………….
W =
S
………………………………………….6.4
3.
Prinsip Derek
Derek yang diilustrasikan dalam
gambar 6.4 adalah bentuk yang paling sederhana , yaitu terdiri dari :
o
Sebuah
system pengangkat
o
Sebuah
system penjungkat
o
Sebuah
penopang atau lengan
Tipe ini disebut dengan Chicago Boom biasanya dipaki pada pekerjaan Rig atau untuk
pengangkatan atau untuk pengangkutan
mesin – mesin atau perlengkapan keatas gedung bertingkat yang tinggi dan
lain-lain. Dan biasanya dipasang pada tiang kolom dingding.
a.
Gerak
ke sisi
Tumpuan bawah memungkinka Derek berputar
dan berayun , sehingga system pengangkat akan bekerja dalam ruang berbentuk
setengah silinder. Susuna Derek haruslah merupakan struktur yang stabil
terhadap bidang datar dan bidang tegak.
Stabilitas tegak dimungkinkan oleh
struktur yang berbentuk segitiga dari: lengan , penjungkat dan tumpuan
keduanya.
No comments:
Post a Comment